Friday, October 11, 2013

Terapi Kanker Serviks



Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.

1.    Pembedahan

Cryosurgery

Sebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan ke dalam vagina dan pada leher rahim. Ini membunuh sel-sel abnormal dengan cara membekukan mereka. Cryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang hanya ad adi dalam leher rahim (stadium 0), tapi bukan kanker invasif yang telah menyebar ke luar leher rahim

Bedah Laser
Sebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel-sel atau menghapus sebagian kecil dari jaringan sel rahim untuk dipelajari.Pembedahan laser hanya digunakan sebagai pengobatan untuk kanker serviks pra-invasif (stadium 0).

Konisasi/LEEP

Sepotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau laser tau menggunakan kawat tipis yang dipanaskan oleh listrik (prosedur ini disebut LEEP atau LEETZ).Pendekatan ini dapat digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks tahap awal (0 atau I).Hal ini jarang digunakan sebagai satu-satunya pengobatan kecuali untuk wanita dengan kanker serviks stadium dini yang mungkin ingin memiliki anak.Setelah biopsi, jaringan (berbentuk kerucut) diangkat untuk diperiksa di bawah mikroskop.Jika batas tepi dari kerucut itu mengandung kanker atau pra-sel kanker, pengobatan lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sel-sel kankernya telah diangkat.

Histerektomi sederhana:
Rahim diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan yang berada di dekatnya. Baik vagina maupun kelenjar getah bening panggul tidak diangkat. Rahim dapat diangkat dengan cara operasi di bagian depan perut (perut) atau melalui vagina. Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil.Histerektomi digunakan untuk mengobati beberapa kanker serviks stadium awal (I).Hal ini juga digunakan untuk stadium pra-kanker serviks (o), jika sel-sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.

Histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul
Pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di dekatnya, bagian atas vagina yang berbatasan dengan leher rahim, dan beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. Operasi ini paling sering dilakukan melalui pemotongan melalui bagian depan perut dan kurang sering melalui vagina. Setelah operasi ini, seorang wanita tidak bisa menjadi hamil.Sebuah histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening panggul adalah pengobatan yang umum digunakan untuk kanker serviks stadium I, dan lebih jarang juga digunakan pada beberapa kasus stadium II, terutama pada wanita muda


Trachelektomi

Sebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan wanita muda tertentu dengan kanker stadium awal untuk dapat diobati dan masih dapat mempunyai anak.Metode ini melibatkan pengangkatan serviks dan bagian atas vagina dan meletakkannya pada jahitan berbentuk seperti kantong yang bertindak sebagai pembukaan leher rahim di dalam rahim.Kelenjar getah bening di dekatnya juga diangkat.Operasi ini dilakukan baik melalui vagina ataupun perut.
Setelah operasi ini, beberapa wanita dapat memiliki kehamilan jangka panjang dan melahirkan bayi yang sehat melalui operasi caesar.Dalam sebuah penelitian, tingkat kehamilan setelah 5 tahun lebih dari 50%, namun risiko keguguran lebih tinggi daripada wanita normal pada umumnya.Risiko kanker kambuh kembali sesudah pendekatan ini cukup rendah.

Ekstenterasi Panggul
Selain mengambil semua organ dan jaringan yang disebutkan di atas, pada jenis operasi ini: kandung kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar juga diangkat. Operasi ini digunakan ketika kanker serviks kambuh kembali setelah pengobatan sebelumnya.
Jika kandung kemih telah diangkat, sebuah cara baru untuk menyimpan dan membuang air kecil diperlukan. Sepotong usus pendek dapat digunakan untuk membuat kandung kemih baru. Urine dapat dikosongkan dengan menempatkan sebuah tabung kecil (disebut kateter) ke dalam lubang kecil di perut tersebut (disebut: urostomi). Atau urin bisa mengalir ke kantong plastik kecil yang ditempatkan di bagian depan perut.
Jika rektum dan sebagian usus besar diangkat, sebuah cara baru untuk melewati kotoran/feses diperlukan. Hal ini dilakukan dengan kolostomi, yaitu dibuat lubang pembukaan di perut dimana kotoran dapat dikeluarkan.Atau ahli bedah mungkin dapat menyambung kembali usus besar sehingga tidak ada kantung di luar tubuh yang diperlukan. Jika vagina diangkat, sebuah vagina baru yang terbuat dari kulit atau jaringan lain dapat dibuat/direkonstruksi.
Diperlukan waktu lama, 6 bulan atau lebih, untuk pulih dari operasi ini.Beberapa mengatakan butuh waktu sekitar 1-2 tahun untuk benar benar menyesuaikan diri dengan perubahan radikal ini.Namun wanita yang pernah menjalani operasi ini tetap dapat menjalani kehidupan bahagia dan produktif.Dengan latihan dan kesabaran, mereka juga dapat memiliki gairah seksual, kesenangan, dan orgasme.

2.    Terapi penyinaran
Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Ada 2 macam radioterapi, yaitu :
·      Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
·      Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks.
Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu.

Brachytherapy untuk Kanker Serviks (radioterapi internal)


Brachytherapy telah digunakan untuk mengobati kanker serviks sejak awal abad ini. Pengobatan yang ini cukup sukses untuk mengatasi keganasan di organ kewanitaan.Baik radium dan cesium telah digunakan sebagai sumber radioaktif untuk memberikan radiasi internal. Sejak tahun 1960-an di Eropa dan Jepang, mulai diperkenalkan sistem HDR(high dose rate) brachytherapy.

HDR brachytherapy diberikan hanya dalam hitungan menit.Untuk mencegah komplikasi potensial dari HDR brachytherapy, maka biasanya HDR brachytherapy diberikan dalam beberapa insersi.Untuk pasien kanker serviks, standar perawatannya adalah 5 insersi.Waktu dimana aplikator berada di saluran kewanitaan (vagina, leher rahim dan/atau rahim) untuk setiap insersi adalah sekitar 2,5 jam. Untuk pasien kanker endometrium yang menerima brachytherapy saja atau dalam kombinasi dengan radioterapi external, maka diperlukan total 2 insersi dengan masing-masing waktu sekitar 1 jam.

Keuntungan HDR brachytherapy adalah antara lain: pasien cukup rawat jalan, ekonomis, dosis radiasi bisa disesuaikan, tidak ada kemungkinan bergesernya aplikator. Yang cukup memegang peranan penting bagi kesuksesan brachytherapy adalah pengalaman dokter yang menangani.

Efek Samping Radioterapi 
Ada beberapa efek samping dari radioterapi, yaitu:
  • Kelelahan
  • Sakit maag
  • Sering ke belakang (diare)
  • Mual
  • Muntah
  • Perubahan warna kulit (seperti terbakar)
  • Kekeringan atau bekas luka pada vagina yang menyebabkan senggama menyakitkan
  • Menopause dini
  • Masalah dengan buang air kecil
  • Tulang rapuh sehingga mudah patah tulang
  • Rendahnya jumlah sel darah merah (anemia)
  • Rendahnya jumlah sel darah putih
  • Pembengkakan di kaki (disebut lymphedema)
3.Kemoterapi
Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat  yang  dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.12
Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker:
Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat proliferasinya maka kepekaannya semakin rendah. Hal ini disebut Kemoresisten.13,14
Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah:
1)         Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst golongsn ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
2)      Obat  golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.
3)      Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
4)      Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.

Pola pemberian kemoterapi 11,12
1)      Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
2)      Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
3)      Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai  pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif,  biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
4)      Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan/tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.

4.    Terapi biologis
Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.

pencegahan Kanker Serviks




Pencegahan Kanker Serviks 

Cara - cara untuk mencegah kanker serviks:

  • Melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur 
  • Vaksinasi. Vaksin ini diberi nama "Gardasil". Vaksin tersebut, menurut WHO, juga efektif mencegah infeksi HPV tipe 6 dan 11. Vaksin sebaiknya dilakukan sejak masa remaja, yaitu sejak usia 10 tahun pada orang Indonesia dengan jadwal vaksinasi bulan ke-0, 1, dan 6. Pada usia ini anak sudah mulai memasuki masa reproduktif dan belum terkontaminasi oleh virus HPV. Sehingga dengan vaksinasi, respons titer antibodi yang terbentu jauh lebih tinggi dibandingkan usia dewasa, menurut Karel Staa, MD. Vaksin ini dikalkulasi dapat memberi pertahanan selama 5-6 tahun. Seperti vaksin pada umumnya, vaksin ini tidak sepenuhnya memberi perlindungan 100% terhadap kanker serviks.
  • Lakukan  pola makan sehat, yaitu kaya dengan sayuran dan buah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung karoten, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  •  Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.
  • Menghindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.

Wednesday, October 2, 2013

Vitiligo European Task Force (VETF)



Vitiligo European Task Force (VETF)

The VETF mengusulkan sebuah sistem yang menggabungkan analisis sejauh mana , stadium penyakit ( staging ) , dan perkembangan penyakit (penyebaran ) . Luas dievaluasi dengan menggunakan rule of nine  , sudah digunakan dalam atopik dermatitis penilaian.
Stadium ini didasarkan pada kulit dan pigmentasi rambut vitiligo , 0-3 pada makula terbesar di setiap wilayah tubuh , kecuali tangan dan kaki , yang dinilai secara terpisah dan global sebagai salah satu daerah yang unik .

Tahap 0 : pigmentasi normal (tidak depigmentasi di daerah dinilai )
stadium 1 : depigmentasi lengkap (termasuk depigmentasi acne  , trichrome , dan homogen pigmentasi ringan )
Tahap 2 : depigmentasi lengkap ( mungkin termasuk rambut putih pada sebagian kecil rambut , < 30 % )
stadium 3 : depigmentasi lengkap ditambah rambut yang signifikan putih ( > 30 % ) .
 
" Penyebaran " di VETF diperkenalkan untuk memasukkan dimensi yang dinamis  karena vitiligo cepat progresif membutuhkan intervensi mendesak untuk menstabilkan penyakit .
+1 : progresif
0 : stabil
-1 : regresif

Penyebaran dinilai dengan menggabungkan lampu Wood dan pemeriksaan lampu listrik di ruangan gelap . Lampu Wood termasuk lensa pembesar untuk menilai rambut , terutama rambut vellus .

Ingat :

Dilarang meniru tanpa ijin. :)