REFERAT GIGI & MULUT
GRANULOMA GIANT CELL PERIPHERAL
Disusun
Oleh :
SILVIA CHRISTIANI
07310258
Pembimbing :
Drg. Kesfida Kesri
SMF ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD. EMBUNG FATIMAH BATAM
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun berikan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas penyertaan-Nya referat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drg.
Kesfida Kesri yang telah memberikan bimbingan kepada penyusun di SMF Ilmu
Penyakit Gigi dan Mulut.
Referat ini bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang “Granuloma Giant Cell Peripheral”.
Penyusun menyadari referat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
agar kedepannya penyusun dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan
tersebut.
Batam,
5 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Rumusan
masalah
1.3 Tujuan
penulisan
1.4 Metode
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
II.1Definisi
II.2 Etiologi
II.3 Manifestasi Klinik
II.4 Diagnosa
II.5 Diagnosa banding
II.6 Penatalaksanaan
II.7 Prognosa
BAB
III KESIMPULAN
III.1
Kesimpulan
III.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Granuloma
Giant Cell Peripheral (Granuloma sel raksasa perifer) atau dikenal
sebagai giant-cell epulis (epulis sel raksasa) ,
osteoclastoma, giant cell reparative granuloma atau giant cell hyperplasia
atau myeloid epulis . Istilah granuloma sel raksasa perifer lebih disukai
daripada granuloma reparatif sel raksasa perifer.
Granuloma
giant cell peripheral termasuk lesi giant cell yang paling sering terjadi. Granuloma
giant cell peripheral adalah kondisi serupa tumor yang biasanya berkembang dari
tepi bebas gusi.
Granuloma
giant cell peripheral ditemukan pada semua kelompok usia, dengan puncak insiden
tertinggi pada orang dewasa usia 30-60 tahun dan anak-anak selama periode gigi
bercampur yaitu pergantian gigi susus ke gigi permanen.
Pada
masa kanak-kanak Granuloma giant cell peripheral lebih umum terdapat pada anak
laki-laki daripada anak perempuan, setelah usia 16 tahun jumlah wanita yang
terkena adalah dua kali jumlah laki-laki yang terkena.
Predileksi
kejadian lebih sering pada Mandibula dibandingkan maksilla dan lebih sering
terjadi di daerah premolar-molar daripada di daerah incisivus-caninus.
Kadang-kadang Granuloma giant cell peripheral ditemukan pada
daerah edentulous ridge alveolar. Granuloma giant cell peripheral berasal
dari jaringan ikat periosteum atau dari membran periodontal..
Granuloma
giant cell peripheral memiliki etiologi yang tidak diketahui, dengan beberapa
perdebatan apakah Granuloma Giant Cell Perifer ini menunjukkan proses yang
reaktif atau neoplastik.
1.2 Rumusan masalah .
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui
definisi, etiologi, manifestasi klinik, diagnosis,diagnosis banding,
penatalaksanaan dan prognosis granuloma giant cell peripheral.
1.3
Tujuan
penulisan
· Memahami definisi, etiologi, manifestasi
klinik, diagnosis, diagnosis banding serta penatalaksanaan dan prognosis Granuloma Giant Cell Perifer.
·
Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang
kedokteran.
· Memenuhi salah satu persayaratan kelulusan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Ilmu Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
di RSUD Embung Fatimah.
I.4 Metode
Penulisan
Referat
ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu kepada beberapa
literatur.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
Definisi
Granuloma
giant cell perifer merupakan nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi
mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan vaskularisasi
yang ditemukan pada gingiva atau ridge alveolar.
Granuloma
giant cell perifer adalah reaksi hiperplastik pada jaringan ikat gingiva yang
didominasi oleh komponen seluler histiositik dan endotelial. Kedua jenis sel
tersebut bercampur baur dan tersusun pada pola lobular yang dipisahkan oleh
jaringan ikat fibrous yang mengandung pembuluh darah sinusoid yang besar.
Nama
lesi ini diambil dari kecenderungan histiosit mononuklear untuk membentuk giant
cell multinukleasi yang luas; lokasi perifer (ekstraosseus) dari lesi ini lebih
sempit, lebih cenderung ke tengah (intraosseus); dan gambaran klinis dari lesi
gingiva ini mirip dengan respon terhadap granuloma yang reaktif.
II.2
Etiologi
Penyebab
granuloma giant cell perifer tidak diketahui, namun diduga hal – hal di bawah
ini dapat menjadi penyebabnya:
- iritasi lokal yang disebabkan oleh plak gigi atau kalkulus
- penyakit periodontal
- restorasi gigi yang buruk
- protesa yang buruk
- pencabutan gigi
- pengaruh hormone estrogen
II.3 Manifestasi Klinik
Lesi
tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara 2 gigi, kaya vaskularisasi
sehingga mudah berdarah bila bersentuhan.Lesi diawali dengan pembengkakan
berbentuk kubah berwarna kemerah-merahan atau keungu-unguan pada papilla
interdental atau ridge alveolar. Pada pasien dentulous lesi sering terlihat
lebih kemerahan disebabkan oleh adanya ulserasi yang terjadi ketika makanan
dikunyah dan mengenai epitelium yang tipis dari massa yang menonjol.
Lesi
yang lebih luas biasanya mengelilingi satu atau lebih gigi, sering melibatkan
ligamen periodontal, termasuk apeks gigi. Lesi ini menyebabkan hilangnya dan bergeraknya
gigi. Pada daerah edentulous lesi berbentuk kubah, ungu, dan biasanya mempunyai
permukaan yang utuh.
II.4
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra
oral). Dari anamnesa, umumnya pasien tanpa gejala, Namun bila pembesaran cepat dapat mengganggu gigi-gigi disampingnya
dan tulang alveolar
Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :
Ø suatu pembengkakan / nodula
Ø berbatas jelas
Ø keras
Ø jarang berulserasi
Ø Dasarnya tidak bertangkai
Ø permukaannya licin atau sedikit
bergranula
Ø warnanya merah muda sampai merah
ungu tua
Ø ukuran beberapa mm sampai 1 cm
diameternya
Ø lokasi pada papilla interdental atau
ridge alveolar
Pada
biopsi, gambaran mikroskopis menunjukkan susunan nodular dari jaringan giant
cell dipisahkan oleh septum fibrous. Jaringan giant cell terdiri dari campuran
mononuklear dan giant cell multinukleasi yang mendasari ekstravasasi sel darah
merah. Terdapat beberapa pembuluh kapiler dan ruang sinusoid. Stroma fibrous
menipis atau menebal, dan mengandung jaringan yang luas dan struktur dinding
vaskular yang tipis. Kandungan hemosiderin dalam jumlah besar umumnya terdapat
dalam jaringan giant cell dan mengelilingi komponen fibrous. Secara
histologis dijumpai banyak sel raksasa beriti multipel dan
fibroblast-fibroblast di seluruh spesimen.
Pada
radiologi , bila sudah menginvasi tulang di bawahnya maka akan terlihat ersosi
tulang atau kadang didapatkan: radiolusensi “peripheral cuff” superfisial
patognomonik. Radiografi periapikal umumnya menunjukkan hilangnya lapisan
superficial dari tulang kortikal, dan sisa tulang di bagian tengah yang tidak
ikut terlibat.
II.5
Diagnosis banding
Diagnosis
banding Granuloma giant cell perifer antara lain osteosarcoma osteoblastik, giant
cell tumor central dan brown tumor ekstraosseus
Granuloma giant cell perifer dapat dibedakan dari osteosarcoma
osteoblastic dengan adanya beragam sel
stroma dan kurangnya displasia pada sel-sel tersebut. Namun pada remaja, walaupun gambaran mitosis bervariasi
dan proliferasi aktif dari sel stroma , perbedaan ntara keduanya lebih sulit.
Granuloma
giant cell perifer dapat dibedakan dari
Granuloma giant cell central hanya dengan melihat lokasi giant cell- nya dan
sifatnya yang lebih agresif karena
secara gambaran histologi dan manifestasi klinis adalah sama.
Granuloma
giant cell perifer tidak dapat dibedakan dengan brown tumor ekstraosseus
dari hiperparatiroidisme yang jarang terjadi.
II.6
Penatalaksanaan
Granuloma
giant cell perifer dieksisi bedah dapat
dengan carbon dioxide laser pada dasar lesi dan kuretasi tulang di bawahnya. .
Pasien dentulous biasanya perlu pengangkatan satu atau lebih banyak gigi dan
kuretase soket.
II.7 Prognosis
Granuloma
giant cell perifer memiliki prognosis yang baik. Kira-Kira hanya 10% kasus yang
dilaporkan dapat kambuh kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh pengangkatan
yang tidak sempurna.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
III. 1 Kesimpulan
- Granuloma
giant cell perifer merupakan nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi
mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan vaskularisasi
yang ditemukan pada gingiva atau ridge alveolar.
- Penyebab
granuloma giant cell perifer tidak diketahui, namun diduga hal – hal di bawah
ini dapat menjadi penyebabnya: iritasi lokal yang disebabkan oleh plak gigi
atau kalkulus, penyakit periodontal, restorasi gigi yang buruk, protesa yang
buruk, pencabutan gigi, dan pengaruh hormone estrogen.
- Diagnosis
ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra oral).
Dari anamnesa, umumnya pasien tanpa gejala, Namun bila pembesaran cepat dapat mengganggu gigi-gigi disampingnya
dan tulang alveolar
- Berdasarkan
pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan : suatu pembengkakan / nodula,
berbatas jelas, keras, jarang berulserasi, dasarnya tidak bertangkai,
permukaannya licin atau sedikit bergranula, warnanya merah muda sampai merah
ungu tua, ukuran beberapa mm sampai 1 cm diameternya, lokasi pada papilla
interdental atau ridge alveolar. Pemeriksaan penunjang dapat dengan biopsy dan
radiografi.
- Diagnosis
banding Granuloma giant cell perifer antara lain osteosarcoma osteoblastik, giant cell tumor central dan
brown tumor ekstraosseus.
- Granuloma
giant cell perifer dieksisi bedah dapat
dengan carbon dioxide laser pada dasar lesi dan kuretasi tulang di bawahnya. .
Pasien dentulous biasanya perlu pengangkatan satu atau lebih banyak gigi dan
kuretase soket.
- Granuloma
giant cell perifer memiliki prognosis yang baik. Kira-Kira hanya 10% kasus yang
dilaporkan dapat kambuh kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh pengangkatan
yang tidak sempurna.
III. 2 Saran
Jika
seorang dewasa usia 30-60 tahun terutama wanita atau anak-anak terutama laki –
laki sedang dalam periode gigi bercampur
menemukan atau merasakan ada benjolan pada daerah gusi atau tepi gigi terutama
pada rahang bawah dan gigi daerah belakang, sebaiknya memeriksakan diri ke
dokter gigi untuk diketahui diagnosis pasti dan segera diberi penanganan terhadap
hal tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Epulis
Giant Cell. www.ilmukesehatan.com
Granuloma
Sel Raksasa perifer. www.doctoc.com
Jurnal
Kesehatan Gigi. dentistrymolar.wordpress.com
Laporan
Kasus. rumahnyeniaeni.blogspot.com
Granuloma
Giant Cell Perifer. astauqauliyah.com
Peripheral
Giant Cell Granuloma. www. Maxilofacialcenter.com
Peripheral Giant Cell
Granuloma www.ncbi.nlm.nih.gov
No comments:
Post a Comment