Sunday, May 5, 2013

Gigi & Mulut - Granuloma Giant Cell Pheripheral



REFERAT GIGI & MULUT
GRANULOMA GIANT CELL PERIPHERAL


Disusun Oleh :

SILVIA CHRISTIANI
07310258

Pembimbing :
Drg. Kesfida Kesri


SMF ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD. EMBUNG FATIMAH BATAM
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun berikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan-Nya referat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drg. Kesfida Kesri yang telah memberikan bimbingan kepada penyusun di SMF Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.
Referat ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang “Granuloma Giant Cell Peripheral”. Penyusun menyadari referat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar kedepannya penyusun dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan tersebut.
Batam, 5 Juni 2012

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR         
DAFTAR ISI                       
BAB I PENDAHULUAN   
1.1  Latar belakang     
1.2  Rumusan masalah
1.3  Tujuan penulisan         
1.4  Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN     
II.1Definisi                            
II.2 Etiologi                           
II.3 Manifestasi Klinik                    
II.4 Diagnosa                        
II.5 Diagnosa banding          
II.6 Penatalaksanaan             
II.7  Prognosa                       
BAB III KESIMPULAN     
III.1 Kesimpulan                   
III.2 Saran                            
DAFTAR PUSTAKA          
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang      
Granuloma Giant Cell Peripheral (Granuloma sel raksasa perifer) atau dikenal sebagai giant-cell epulis (epulis sel raksasa) , osteoclastoma, giant cell reparative granuloma atau giant cell hyperplasia atau myeloid epulis . Istilah granuloma sel raksasa perifer lebih disukai daripada granuloma reparatif sel raksasa perifer.

Granuloma giant cell peripheral termasuk lesi giant cell yang paling sering terjadi. Granuloma giant cell peripheral adalah kondisi serupa tumor yang biasanya berkembang dari tepi bebas gusi.

Granuloma giant cell peripheral ditemukan pada semua kelompok usia, dengan puncak insiden tertinggi pada orang dewasa usia 30-60 tahun dan anak-anak selama periode gigi bercampur yaitu pergantian gigi susus ke gigi permanen.

Pada masa kanak-kanak Granuloma giant cell peripheral lebih umum terdapat pada anak laki-laki daripada anak perempuan, setelah usia 16 tahun jumlah wanita yang terkena adalah dua kali jumlah laki-laki yang terkena.

Predileksi kejadian lebih sering pada Mandibula dibandingkan maksilla dan lebih sering terjadi di daerah premolar-molar daripada di daerah incisivus-caninus. Kadang-kadang Granuloma giant cell peripheral ditemukan pada daerah edentulous ridge alveolar. Granuloma giant cell peripheral berasal dari jaringan ikat periosteum atau dari membran periodontal..

Granuloma giant cell peripheral memiliki etiologi yang tidak diketahui, dengan beberapa perdebatan apakah Granuloma Giant Cell Perifer ini menunjukkan proses yang reaktif atau neoplastik.

1.2  Rumusan masalah  .
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui definisi, etiologi, manifestasi klinik, diagnosis,diagnosis banding, penatalaksanaan dan prognosis granuloma giant cell peripheral.

1.3  Tujuan penulisan  

·          Memahami definisi, etiologi, manifestasi klinik, diagnosis, diagnosis banding serta penatalaksanaan  dan prognosis Granuloma Giant Cell Perifer.
·           Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
·          Memenuhi salah satu persayaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati di RSUD Embung Fatimah.

I.4  Metode Penulisan
Referat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu kepada beberapa literatur.


BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi                                                                                      
Granuloma giant cell perifer merupakan nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan vaskularisasi yang ditemukan pada gingiva atau ridge alveolar.
Granuloma giant cell perifer adalah reaksi hiperplastik pada jaringan ikat gingiva yang didominasi oleh komponen seluler histiositik dan endotelial. Kedua jenis sel tersebut bercampur baur dan tersusun pada pola lobular yang dipisahkan oleh jaringan ikat fibrous yang mengandung pembuluh darah sinusoid yang besar.
Nama lesi ini diambil dari kecenderungan histiosit mononuklear untuk membentuk giant cell multinukleasi yang luas; lokasi perifer (ekstraosseus) dari lesi ini lebih sempit, lebih cenderung ke tengah (intraosseus); dan gambaran klinis dari lesi gingiva ini mirip dengan respon terhadap granuloma yang reaktif.

II.2 Etiologi                                                                                     
Penyebab granuloma giant cell perifer tidak diketahui, namun diduga hal – hal di bawah ini dapat menjadi penyebabnya:
  • iritasi lokal yang disebabkan oleh plak gigi atau kalkulus
  • penyakit periodontal
  • restorasi gigi yang buruk
  • protesa yang buruk
  • pencabutan gigi
  • pengaruh hormone estrogen

II.3 Manifestasi Klinik
Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara 2 gigi, kaya vaskularisasi sehingga mudah berdarah bila bersentuhan.Lesi diawali dengan pembengkakan berbentuk kubah berwarna kemerah-merahan atau keungu-unguan pada papilla interdental atau ridge alveolar. Pada pasien dentulous lesi sering terlihat lebih kemerahan disebabkan oleh adanya ulserasi yang terjadi ketika makanan dikunyah dan mengenai epitelium yang tipis dari massa yang menonjol.
Lesi yang lebih luas biasanya mengelilingi satu atau lebih gigi, sering melibatkan ligamen periodontal, termasuk apeks gigi. Lesi ini menyebabkan hilangnya dan bergeraknya gigi. Pada daerah edentulous lesi berbentuk kubah, ungu, dan biasanya mempunyai permukaan yang utuh.

II.4 Diagnosis                                                                                   
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra oral). Dari anamnesa, umumnya pasien tanpa gejala, Namun bila pembesaran  cepat dapat mengganggu gigi-gigi disampingnya dan tulang alveolar
                
Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :
Ø  suatu pembengkakan / nodula
Ø  berbatas jelas
Ø  keras
Ø  jarang berulserasi
Ø  Dasarnya tidak bertangkai
Ø  permukaannya licin atau sedikit bergranula
Ø  warnanya merah muda sampai merah ungu tua
Ø  ukuran beberapa mm sampai 1 cm diameternya
Ø  lokasi pada papilla interdental atau ridge alveolar

Pada biopsi, gambaran mikroskopis menunjukkan susunan nodular dari jaringan giant cell dipisahkan oleh septum fibrous. Jaringan giant cell terdiri dari campuran mononuklear dan giant cell multinukleasi yang mendasari ekstravasasi sel darah merah. Terdapat beberapa pembuluh kapiler dan ruang sinusoid. Stroma fibrous menipis atau menebal, dan mengandung jaringan yang luas dan struktur dinding vaskular yang tipis. Kandungan hemosiderin dalam jumlah besar umumnya terdapat dalam jaringan giant cell dan mengelilingi komponen fibrous. Secara histologis dijumpai banyak sel raksasa beriti multipel dan fibroblast-fibroblast di seluruh spesimen.

Pada radiologi , bila sudah menginvasi tulang di bawahnya maka akan terlihat ersosi tulang atau kadang didapatkan: radiolusensi “peripheral cuff” superfisial patognomonik. Radiografi periapikal umumnya menunjukkan hilangnya lapisan superficial dari tulang kortikal, dan sisa tulang di bagian tengah yang tidak ikut terlibat.

II.5 Diagnosis banding                                                                    
Diagnosis banding Granuloma giant cell perifer  antara lain osteosarcoma osteoblastik, giant cell tumor central dan brown tumor ekstraosseus
Granuloma giant cell perifer  dapat dibedakan dari osteosarcoma osteoblastic dengan adanya  beragam sel stroma dan kurangnya displasia pada sel-sel tersebut. Namun  pada remaja, walaupun gambaran mitosis bervariasi dan proliferasi aktif dari sel stroma , perbedaan ntara keduanya lebih  sulit. 
Granuloma giant cell perifer  dapat dibedakan dari Granuloma giant cell central hanya dengan melihat lokasi giant cell- nya dan sifatnya yang lebih agresif  karena secara gambaran histologi dan manifestasi klinis adalah sama.
Granuloma giant cell perifer tidak dapat dibedakan dengan brown tumor ekstraosseus dari hiperparatiroidisme yang jarang terjadi.

II.6 Penatalaksanaan                                                                      
Granuloma giant cell perifer dieksisi bedah  dapat dengan carbon dioxide laser pada dasar lesi dan kuretasi tulang di bawahnya. . Pasien dentulous biasanya perlu pengangkatan satu atau lebih banyak gigi dan kuretase soket. 

II.7 Prognosis
Granuloma giant cell perifer memiliki prognosis yang baik. Kira-Kira hanya 10% kasus yang dilaporkan dapat kambuh kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh pengangkatan yang tidak sempurna.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1 Kesimpulan
- Granuloma giant cell perifer merupakan nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan vaskularisasi yang ditemukan pada gingiva atau ridge alveolar.
- Penyebab granuloma giant cell perifer tidak diketahui, namun diduga hal – hal di bawah ini dapat menjadi penyebabnya: iritasi lokal yang disebabkan oleh plak gigi atau kalkulus, penyakit periodontal, restorasi gigi yang buruk, protesa yang buruk, pencabutan gigi, dan pengaruh hormone estrogen.        
- Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan objektif (extra oral dan intra oral). Dari anamnesa, umumnya pasien tanpa gejala, Namun bila pembesaran  cepat dapat mengganggu gigi-gigi disampingnya dan tulang alveolar
- Berdasarkan pemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan : suatu pembengkakan / nodula, berbatas jelas, keras, jarang berulserasi, dasarnya tidak bertangkai, permukaannya licin atau sedikit bergranula, warnanya merah muda sampai merah ungu tua, ukuran beberapa mm sampai 1 cm diameternya, lokasi pada papilla interdental atau ridge alveolar. Pemeriksaan penunjang dapat dengan biopsy dan radiografi.
- Diagnosis banding Granuloma giant cell perifer antara lain osteosarcoma osteoblastik, giant cell tumor central dan brown tumor ekstraosseus.
- Granuloma giant cell perifer dieksisi bedah  dapat dengan carbon dioxide laser pada dasar lesi dan kuretasi tulang di bawahnya. . Pasien dentulous biasanya perlu pengangkatan satu atau lebih banyak gigi dan kuretase soket. 
- Granuloma giant cell perifer memiliki prognosis yang baik. Kira-Kira hanya 10% kasus yang dilaporkan dapat kambuh kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh pengangkatan yang tidak sempurna.

III. 2 Saran
Jika seorang dewasa usia 30-60 tahun terutama wanita atau anak-anak terutama laki – laki sedang dalam  periode gigi bercampur menemukan atau merasakan ada benjolan pada daerah gusi atau tepi gigi terutama pada rahang bawah dan gigi daerah belakang, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter gigi untuk diketahui diagnosis pasti dan segera diberi penanganan terhadap hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Epulis Giant Cell. www.ilmukesehatan.com
Granuloma Sel Raksasa perifer. www.doctoc.com
Jurnal Kesehatan Gigi. dentistrymolar.wordpress.com
Laporan Kasus. rumahnyeniaeni.blogspot.com
Granuloma Giant Cell Perifer. astauqauliyah.com
Peripheral Giant Cell Granuloma. www. Maxilofacialcenter.com
Peripheral Giant Cell Granuloma www.ncbi.nlm.nih.gov


No comments:

Ingat :

Dilarang meniru tanpa ijin. :)